Ribuan umat Islam di Liberia merayakan Idul Fitri pada hari Jumat
lalu di tengah seruan bagi umat Islam untuk berhati-hati dengan wabah
Ebola terbaru serta desakan untuk membantu pencegahan dan penyebaran
virus tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Allah bahwa awal dan akhir puasa tahun
ini berjalan damai, tidak seperti tahun lalu,” ujar Grand Mufti Syaikh
Abubakar Sumaworo kepada Anadolu Agency.
“Tapi dengan kasus baru Ebola, kami semua telah sepakat untuk bergabung dengan perang melawan Ebola,” katanya.
Selama perayaan Idul Fitri di negara Afrika Barat, Muslim terlihat berjabat tangan dan saling berbagi makanan.
Hal ini kontras dengan tahun lalu, ketika umat Islam dibatasi melakukan hal-hal tersebut karena krisis Ebola.
Syaikh Abubakar Sumaworo mengatakan komunitas Muslim Liberia tidak
harus menunggu pemerintah dan masyarakat internasional untuk memerangi
wabah terbaru Ebola, karena semua imam dan pemimpin Muslim harus
meningkatkan kesadaran tentang penyakit itu melalui masjid.
“Hari ini kita meminta semua umat Islam untuk mengamati Ebola serta
tindakan pencegahannya dengan cara mengubur korban yang tewas dan
melaporkan orang yang sakit,” tambahnya.
Pertemuan besar para imam dan pemimpin Muslim di Liberia dijadwalkan
berlangsung awal pekan depan, di mana mereka akan membentuk strategi
tentang bagaimana membantu memerangi wabah terbaru Ebola.
Pada bulan suci Ramadhan tahun 2014 lalu dipenuhi dengan rasa sakit
dan penderitaan, menyusul banyaknya kematian sesama Muslim dan kerabat
karena virus Ebola.
“Ramadhan tahun lalu adalah hal yang menyakitkan bagi saya, tapi saya
bersyukur kepada Allah bahwa saya masih hidup,” ujar Amanita Kromah, 42
tahun, yang kehilangan 16 anggota keluarganya akibat
Ebola.(fq/islampos/internasnews)
Saturday, July 18, 2015

Subscribe to:
Post Comments (Atom)