Kelompok ISIS dituduh telah memenggal 12 orang dan menggantung tubuh
mereka di penyeberangan di kota Libya utara Sirte, ketika ISIS mencoba
untuk menguasai kota itu.
Kantor berita nasional LANA hari Sabtu kemarin (15/8/2015)
mengatakan bahwa mereka yang dipenggal oleh ISIS adalah pejuang lokal
yang membela distrik timur Sirte.
Kantor berita ini juga melaporkan bahwa ISIS telah mengeksekusi 22 warga Sirte lainnya dan membakar satu rumah sakit.
LANA menambahkan bahwa pertempuran untuk menguasai kota Sirte telah berlangsung sejak hari Selasa lalu.
Sementara itu, seorang diplomat Libya memperingatkan bahwa akan ada banyak pembantaian yang berlangsung di kota Sirte.
Sebelumnya Duta Besar Libya untuk Prancis Chibani Abuhamoud kepada AFP, Jumat lalu menyatakan bahwa pertempuran di Sirte telah menyebabkan antara 150 hingga 200 orang tewas.
“ISIS telah membantai warga, bahkan membunuh orang di rumah mereka
dan kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk campur
tangan,” kata Abuhamoud.
Masih di hari Jumat, organisasi Darul iftaah yang menerbitkan fatwa
agama, meminta semua rakyat Libya untuk membela bangsa dari kekerasan
ISIS.
“Semua warga Libya yang mampu membawa senjata harus dimobilisasi
untuk menghadapi ISIS yang mencoba untuk menghancurkan bangsa Muslim
kita,” kata fatwa Darul Iftaah.
(fq/islampos/internasnews)
Sunday, August 16, 2015
![](http://static.ak.fbcdn.net/rsrc.php/v1/yH/r/eIpbnVKI9lR.png)
![](http://www.blogger.com/img/icon_logo32.gif)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)