Liberaslisme, pluralisme, dan
sekularisme merupakan bentuk kemusyrikan modern. Hal itu pertanda
disabilitas akal dan kecelakaan berfikir yang besar.
Pernyataan itu disampaikan Sekjen Majelis Intelektual Ulama Indonesia
(MIUMI) Bachtiar Natsir dalam pembukaan Parade Tauhid Indonesia di
Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (16/8/2015).
“Mistik saat ini tidak seperti mistik masa lalu. mistik saat ini
berbentuk kemusyrikan liberalisme modern. Kemusyrikan prinsip bebas
dengan demokrasi liberal dan plural,” tegasnya
Senada dengan Bachtiar, Habib Rizieq Syihab menganggap kaum liberal sama saja dengan kaum komunis di Indonesia.
“PKI dan liberal sama saja. Mereka menolak penerapan syariat Islam dalam kehidupan,” ungkapnya di tempat yang sama.
Dirinya juga menanggapi kabar Presiden Joko Widodo yang ingin meminta
maaf kepada keluarga dan simpatisan PKI. Menurutnya jika itu dilakukan
menimbulkan persepsi bahwa PKI memang tidak bersalah.
“Sejak tahun 90’sampai saat ini banyak yang tidak tahu bahwa era
1966-1988 sejarah penghianatan PKI masuk dalam kurikulum pelajaran.
Namun sejak reformasi sejarah itu dihapus. Ada apa? Berarti ada yang
bermain, ada tangan jahat yang menekan” ujarnya.
(suandriansyah/Islampos/internasnews)
Monday, August 17, 2015
![](http://static.ak.fbcdn.net/rsrc.php/v1/yH/r/eIpbnVKI9lR.png)
![](http://www.blogger.com/img/icon_logo32.gif)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)