Tragedi Tolikara pada Jum’at pagi (17/7/2015) harus dipandang tak
sekedar sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, namun merupakan petaka
terhadap kerukunan hidup beragama di Indonesia dan bara dalam sekam yang
meneror keutuhan NKRI.
Majelis Intelektual dan Ulama Muda DKI Jakarta (MIUMI DKI) menyerukan
hari Jum’at besok sebagai hari solidaritas untuk Muslim di Papua dan
soliditas umat untuk integritas NKRI.
“Kita harapkan semua khatib di seluruh Indonesia menyuarakan tema di
atas sebagai tema khutbah Jumat besok. Diharapkan semua pengurus atau
takmir masjid menitipkan tema tersebut kepada khatib Jum’at besok, 24
Juli 2015,” ujar Ketua MIUMI DKI, Fahmi Salim Lc. MA dalam siaran
persnya kepada Islampos, Kamis (23/7/2015).
Dikatakan Fahmi, dalam tragedi Tolikara tak kurang 500 orang tak
dikenal secara tiba-tiba melempari jamaah shalat Ied di halaman masjid
Baitul Muttaqien Koramil setempat.
Aparat hukum, lanjut Fahmi, telah berupaya mengamankan situasi, namun
aksi kekerasan semakin meluas eskalasinya. Akibatnya, tak kurang dari
64 kios terbakar, serta masjid Baitul Mutaqin yang merupakan tempat
ibadah bagi umat muslim setempat pun terkena rembetan jalaran api.
“Ratusan warga mengungsi, banyak diantaranya adalah perempuan dan balita,” terang Fahmi.
Untuk itu, MIUMI DKI menimbau kepada umat Islam untuk menyisihkan rezekinya untuk membangun kembali Tolikara paska penyerangan.
“Mari kita galang donasi untuk korban insiden Tolikara dan
pembangunan masjid di Tolikara, Papua ke Rek Dompet Dhuafa (BCA 237 78
78 783) Rumah Zakat (Mandiri 132 000 481 9745) BAZNAS (BRI Syariah 100
0782. 854),” pungkasnya. (rn/Islampos/internansews)
Thursday, July 23, 2015

Subscribe to:
Post Comments (Atom)