Pemerintah Myanmar menyatakan, jumlah korban akibat banjir mendekati
satu juta jiwa pada Ahad kemarin. Pasalnya, air di delta barat daya
menggenangi rumah dan membuat penduduk desa terpaksa mengungsi ke tempat
penampungan. Korban tewas mencapai 99 jiwa.
Dilansir Bangkok Post, Senin (10/8/2015), kritikus mengecam
pemerintah sipil bahwa pemerintah tidak bergerak cepat untuk membantu
mereka yang membutuhkan.
Di beberapa tempat yang dilanda banjir, hanya atap rumah yang bisa
dilihat. Sejauh ini, sebagian besar bantuan internasional telah datang
dari para relawan. Bantuan tersebut berupa mie instan, beras dan air
bersih yang dibawa dari pintu ke pintu menggunakan perahu kecil.
Hujan hebat yang dimulai pada akhir bulan Juni dan diperparah oleh
badai baru-baru ini, telah memicu banjir bandang terburuk dan tanah
longsor di Myanmar.
Menurut direktur Departemen Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan
Pemukiman Phyu Lei Lei Tun, korban tewas mencapai 99 orang pada hari
Ahad dan lebih dari 900 ribu orang terkena dampak banjir.
Beberapa orang yang terkena dampak telah mengungsi. Sementara yang
lain tinggal di rumah-rumah yang telah terendam air karena tidak mau
meninggalkan rumah mereka.
PBB berjanji akan memberikan bantuan sebesar $ 9 juta (318 juta
baht). Namun, sejauh ini bantuan baru datang dari warga negara dan
organisasi non-pemerintah.
(ry/islampos/internasnews)
Monday, August 10, 2015

Subscribe to:
Post Comments (Atom)