Seorang pemimpin Muslim Senegal menyerukan adanya “Green Jihad”
melawan polusi dan mendesak parlemen negara serta komunitas Muslim
terlibat dalam apa yang dianggapnya sebagai tugas Muslim untuk
melindungi lingkungan.
Menunjuk ke prinsip-prinsip yang berhubungan dengan lingkungan Islam,
Imam Youssoupha Sarr mengatakan dalam sebuah wawancara hari Ahad lalu
dengan Al-Jazeera bahwa dirinya tidak percaya bagaimana warga
di negara muslim bisa terbiasa hidup di lingkungan yang tercemar dengan
kantong plastik dan limbah lainnya.
“Islam jelas dalam masalah lingkungan,” kata Sarr. “Bentuk pencemaran
atau agresi terhadap lingkungan adalah dosa dan jelas dilarang.
Masyarakat perlu diingatkan soal ini.”
Pemimpin Muslim itu juga mengatakan bahwa dirinya percaya Allah telah
memberikan manusia dengan lingkungan yang baik dan dengan demikian
manusia berkewajiban untuk melindungi lingkungannya.
Seruan Sarr untuk tindakan agresif terhadap polusi telah memobilisasi
parlemen Senegal. Negara Afrika Senegal baru-baru ini telah melarang
penggunaan kantong plastik secara nasional.
Akibatnya, mereka yang membuang sampah di jalanan atau lingkungan
dengan kantong plastik akan menghadapi hukuman penjara hingga enam bulan
serta denda yang besar.
(fq/islampos/internasnews)
Tuesday, August 11, 2015

Subscribe to:
Post Comments (Atom)