Anggota Komisi VIII DPR RI Muhammad Syafii mengatakan organisasi
Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) harus dibubarkan. Mereka telah
melarang pemeluk agama lain untuk beribadah sesuai dengan kepercayaan
masing-masing. GIDI sendiri diketahui telah melakukan kerjasama dengan
Zionis-Israel, penjajah bangsa Palestina.
“Organisasi seperti Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) yang melarang
agama lain beribadah, harus dibubarkan. Tabiatnya seperti komunis,” kata
Syafii seperti dalam siaran persnya (19/7).
Menurutnya pelarangan yang dilakukan jemaat GIDI sebagai bentuk anti
agama. Ini tentunya aturan yang bertentangan dengan Pancasila dan
prinsip hak asasi manusi (HAM). Seperti diketahui dalam Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945 disebutkan kebebasan yang diberikan pemerintah dalam
Pasal 29 untuk memeluk agama sesuai kepercayaan masing-masing.
Ia menambahkan pemuka-pemuka dalam organisasi tersebut harus
bertanggung jawab dengan tindakan yang dilakukan oleh lembaga yang
dipimpinnya. Para pemuka itu juga harus dihukum berat. Pasalnya, masalah
ini bukan permasalahan sepele yang harus diusut tuntas.
Politikus Partai Gerindra ini menyesalkan insiden tersebut bisa
terjadi. Ia bahkan menyebut penyerangan terhadap Muslim tersebut
merendahkan dan mengucilkan umat Islam sebagai pemeluk agama mayoritas
di Indonesia.
Aksi kekerasan terhadap Muslim di Tolikara, Papua saat menjalankan
ibadah shalat Idul Fitri dinilai mencoreng toleransi beragama di
Indonesia. Dikhawatirkan kasus ini dapat memicu pertikaian antar umat
beragama. (rz/eramuslim/internasnews)
Sunday, July 19, 2015

Subscribe to:
Post Comments (Atom)