Gerakan Umat Islam Bersatu Provinsi Jawa Timur (GUIB Jatim) yang
merupakan aliansi 62 Ormas Islam mendorong agar Kepolisian melakukan
penanganan terhadap insiden Tolikara.
Untuk itu, GUIB telah melakukan pertemuan terbatas untuk membicarakan
masalah ini yang dihadiri berbagai elemen seperti NU, Muhammadiyah,
Hidayatullah, Dewan Dakwah, Front Pembela Islam, dan lain sebagainya.
“Polisi harus bertindak secara obyektif, professional dan
proporsional demi terciptanya situasi yang kondusif bagi keamanan,
ketenteraman dan ketertiban masyarakat,” tukas Sekretaris GUIB Jatim
Mohammad Yunus dalam siaran persnya kepada Islampos, Sabtu (17/7/2015).
Karena tergolong extra ordinary crime, GUIB meminta agar
penanganan penyerangan terhadap umat Islam di Tolikara ini melibatkan
lembaga negara yang fokus terhadap isu terorisme seperti Detasemen
Khusus 88 (Densus 88) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT).
“Menindak tegas semua pihak yang terlibat dalam kasus ini dengan baik
dan mengklasifikasikan kejahatan mereka sebagai Extra Ordinary Crime,
oleh karena itu penanganannya harus melibatkan Detasemen Khusus 88
(Densus 88) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) serta
Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) di daerah,” tulis GUIB
yang merupakan lembaga di bawah naungan MUI Jawa Timur ini.
Kepada seluruh elemen masyarakat, GUIB mengimbau agar tetap tenang
dan tidak terpancing untuk melakukan serangan serupa. Menurut GUIB,
bukan tidak mungkin, ada sebagian pihak yang memanfaatkan momentum ini
dalam rangka untuk merusak atmosfir kehidupanyang kondusif bagi
keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
Seperti diketahui, Mushola Baitul Mutaqin di Kabupaten Tolikara
dibakar sekelompok orang menjelang shalat Ied, sekitar pukul 07 00 WIT,
Jumat (17/7). Humas Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, kasus itu
bermula saat umat Islam Karubaga Kabupaten Tolikara hendak menjalankan
shalat Idul Fitri.
Tiba-tiba, sekelompok massa dari luar berteriak-teriak. Umat muslim
yang hendak shalat sontak kaget dan langsung melarikan diri ke Koramil
dan Pos 756/WMS untuk meminta perlindungan. Sepeninggalan umat muslim
itu, Mushola tersebut dibakar. (rn/Islampos/internasnews)
Saturday, July 18, 2015

Subscribe to:
Post Comments (Atom)