Setidaknya dewan mahasiswa dari 293 universitas dan satu Gereja
Katedral di Amerika Serikat (AS) akan bergabung dalam kampanye global
untuk memboikot Israel yang dikenal dengan Boikot, Pemberhentian Saham
dan Sanksi (BDS), Kantor Berita Palestina Qudsnet melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan bersama, para aktivis mengatakan tujuan
diadakan kampanye BDS terbesar itu adalah untuk mengingatkan kembali
hak-hak rakyat Palestina di mata internasional.
Para anggota BDS berharap Gereja Methodist, yang mewakili sekitar
delapan juta orang Amerika, akan bergabung dengan gerakan itu tahun
depan.
Seorang aktivis mengatakan kampanye dimulai di Gereja Methodist
beberapa pekan lalu, sembari menekankan akan ada konferensi gereja
mengenai hal ini pada Mei tahun depan di negara bagian Oregon.
Para aktivis menambahkan, mereka sedang memperbaharui data peserta yang
akan mengikuti konferensi mengenai pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan Israel, serta aksi boikot mereka dalam konferensi itu.
Pasca serangan penjajah Israel atas Gaza yang menelan korban hampir
2.000 orang meninggal dunia dan hampir mencapai 10 ribu warga terluka
rupanya melahirkan efek simpati dunia yang luar biasa pada rakyat
Palestina dan gerakan boikot terhadap produk dukungan Israel.
Bahkan gerakan global “Boycott, Divestment and Sanctions”atau boikot,
pemberhentian saham dan sanksi terhadap Israel yang kemudian disingkat
BDS nampaknya makin mendunia.
Gerakan BDS melawan Israel dimulai pada Juli 2005 yang didukung lebih
dari 170 organisasi Palestina. Tahun 2007, Komite Nasional Palestina
BDS didirikan untuk mengkoordinasikan gerakan global yang terus
meningkat ini.
(muslimdaily/internasnews)
Thursday, August 6, 2015


Subscribe to:
Post Comments (Atom)