Nahdlatul Ulama (NU) terus menghadapi tantangan besar dan semakin
komplek. Baik dalam bidang sosial politik, dan juga aliran-aliran
menyimpang. Sudah sepantasnya tantangan ini dituntaskan secara
bersama-sama para pengurus NU.
“NU kedepan, semakin besar tantangan yang dihadapinya. Mulai dari
masalah aliran, pikiran, aqidah yang menyimpang, dan tantangan lainnya
baik ekonomi, politik dan sosial budaya,” tegas Dr (HC) KH. Ma’ruf Amin
sesaat setelah dikukuhkan sebagai Wakil Rais Aam, Rabu (5/8/2015).
Kyai Ma’ruf, sapaan akrabnya, mengaku memikul beban berat ketika
ditunjuk mengomandani Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). Namun karena ini
permintaan para ulama, maka dengan segala kerendahan hati, tak ada
alasan bagi KH. Maruf Amin untuk menolak.
“Amanah ini tetap harus dijalankan,” imbuhnya
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengajak para
muktamirin untuk memperkuat basis prinsip Ahlussunah wal Jamaah di tubuh
NU.
“Mari kuatkan aqidah Aswaja kita, hidupkan kembali amaliah
an-nahdiyah dan tingkatkan harakah islahiyah, baik diniyah ataupun
ijtimaiyah,” katanya.
Kyai Ma’ruf memberikan catatan, kepempimpinan NU selanjutnya
membutuhkan daya dan upaya untuk mengembalikan NU seperti digariskan
para pendiri NU dan ulama.
“Kami hanya memohon doa dan dukungan, marilah menyatukan kembali.
Kami bersyukur walaupun awalnya seperti adanya ketegangan sebagai suatu
bagian dinamikan Muktamar, pembicaraan dan perdebatan, berkat aunillah
kembali menyatu dan bersatu untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab NU
ke depan,” jelas kiai Ma’ruf.
Seperti diketahui, KH. Ma’ruf Amin akhirnya resmi menjabat Rais Aam PBNU periode 2015-2020.
Awalnya, Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) menetapkan KH. Musthofa Bisri
alias Gus Mus sebagai Rais Aam dan KH. Ma’ruf Amin sebagai wakil. Namun
Kamis dini hari (6/8/2015) beliau mengirimkan surat ke panitia muktamar.
Isinya, dirinya tak bersedia menjadi Rais Aam.
“Kami sudah menerima surat ketidakbersediaan Gus Mus, maka Kiai
Ma’ruf Amin menjadi ketum sesuai rapat AHWA (menggantikan Gus Mus),”
ujar Pimpinan Sidang Prof. Dr. Ahmad Muzaki di tengah-tengah proses
penjaringan bakal calon Ketum PBNU.
(rn/Islampos/internasnews)
Thursday, August 6, 2015


Subscribe to:
Post Comments (Atom)