Menurut dia, tragedi Tolikara harus menjadi bahan evaluasi agar toleransi beragama tak dinodai oleh segelintir pihak.
“Kejadian Tolikara harus jadi pelajaran berharga dan koreksi antarumat beragama di Indonesia. Jangan sampai ternodai karena ulah segelintir orang,” ujar Jokowi yang dalam pembukaan menggunakan sarung berwana merah.
Untuk itu, Jokowi menyarankan agar umat beragama dapat meningkatkan toleransi. “Saya berkeyakinan dalam Muktamar NU ini berjalan dengan lancar, damai, sejuk dan sukses,” tuturnya, Sabtu (1/8/2015) malam di Alun-alun Jombang.
Jokowi meminta agar semangat toleransi ditingkatkan. Dia juga mengucapkan terima kasih atas peran besar NU di Indonesia selama ini.
“Mari kita tingkatkan semangat toleransi kesatuan dan persatuan bangsa bersama NU,” ucapnya.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada tokoh pendiri NU, yaitu KH Wahab Chasbullah. Gelar itu akan diresmikan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 2015.
“Sejak jadi Presiden, gelar pahlawan nasional pertama yang akan saya anugerahkan adalah pada tokoh NU, yaitu KH Wahab Chasbullah,” terang Jokowi.
(rn/Islampos/internasnews)