Tragedi pelemparan batu dan pembakaran kios yang menjalar ke rumah
warga hingga Mushollah Baitul Muttaqin saat sholat Idul Fitri sedang
berlangsung di Karubaga, Tolikara, Jum’at (17/07/2015) pekan lalu, itu
menyisakan kesedihan dan trauma yang mendalam bagi sebagian korban.
Salah satunya adalah putra dari Ali Muchtar (imam sholat Idul Fitri)
yang berusia 13 tahun. “Putra saya yang umur 13 tahun itu sampai
sekarang masih mengalami trauma, namanya Dimas Firmansyah,” kata Siti
Suma’ah, istri dari Ali Muchtar kepada JITU di salah satu mess koramil
Tolikara, Kamis (23/7/2015).
Siti menuturkan, kalau siang hari putranya itu tidak begitu terlihat
ketakukan, tetapi saat malam kadang-kadang putranya masih susah tidur
dan merasa ketakutan.
“Kalau malam susah tidur, pindah ke sana pindah ke sini, lihat jendela,” kata Siti.
Siti menegaskan, bahkan selama dua hari pasca kejadian itu, pada
siang hari putranya sering mengigau sendiri dan takut jika melihat
segerombolan orang. “Itu begitu karena putra saya trauma toh,” kata
Siti.
Selain itu, Siti mengungkapkan, dari tragedi tersebut semua harta
yang ia miliki ludes ikut terbakar seperti kios dan rumah seisinya.
“Saya keluar rumah untuk sholat Ied itu tidak membawa apa-apa.
Namanya sholat cuma bawa baju yang melekat di badan sama mukena toh,”
katanya dengan raut wajah lesu.
Hingga berita ini diturunkan, Siti beserta keluarganya masih ikut
menumpang di salah satu mess Koramil Tolikara. Rencananya, ia akan
mengunjungi putranya yang ada di kota Malang untuk memeriksa putranya
yang sampai saat ini masih trauma.
“InsyaAllah saya mau pulang ke Jawa untuk memeriksakan anak saya,” pungkas Siti.
(Laporan Achmad Fazeri/JITU/islampos)
Friday, July 24, 2015


Subscribe to:
Post Comments (Atom)