Mentri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Vivian Balakrishnan
mengatakan, pada Senin (03/08/2015) bahwa Singapura harus mulai
memanfaatkan penggunaan air mereka karena cuaca kering mempengaruhi
sumber utama air di negara itu, ANN melaporkan.
Negara dapat menarik sampai 250 juta galon air sehari, atau sampai
sekitar 60 persen dari kebutuhan air dari Sungai Johor di Malaysia.
Sejak tahun lalu, tingkat air di waduk terus menipis, dan sekarang
telah mencapai titik terendah yang paling bersejarah yaitu 54,5 persen
dari kapasitasnya.
Lembaga air Nasional Singapura (PUB) sudah harus berhenti mengeluarkan air dari sungai sampai 77 kali di tahun ini.
Sebuah fenomena cuaca El Nino akan mempengaruhi pasokan air dari sungai serta waduk di Singapura yang menyimpan air hujan.
Dr Balakrishnan pada konferensi pers di reservoir mengungkapkan, jika
situasi terus memburuk, Singapura mungkin harus memperkenalkan
pembatasan air, seperti melarang penggunaan jet air untuk membersihkan
area umum.
Dia menambahkan, bagaimanapun, penjatahan air, tidak akan diperlukan untuk saat ini.
Hal ini di karenakan Singapura telah menjaga waduk sendiri dengan
pasokan air dari air laut dan digunakan pabrik untuk pengolahan air.
Beberapa proyek infrastruktur dalam beberapa tahun ke depan juga di harapkan dapat membantu Singapura.
Salah satunya, Sungai Johor akan dibendung pada bulan Maret tahun depan (2016) untuk menghentikan intrusi air laut.
Singapura juga akan selesai membangun pabrik pengolahan air lain yang
digunakan untuk tahun depan (2016), dan pabrik pengolahan air laut pada
tahun 2017.
(ry/islampos/internasnews)
Tuesday, August 4, 2015


Subscribe to:
Post Comments (Atom)