Tuesday, August 4, 2015

Singapura dan Malaysia Alami Krisis Air

Mentri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Vivian Balakrishnan mengatakan, pada Senin (03/08/2015) bahwa Singapura harus mulai memanfaatkan penggunaan air mereka karena cuaca kering mempengaruhi sumber utama air di negara itu, ANN melaporkan.

Negara dapat menarik sampai 250 juta galon air sehari, atau sampai sekitar 60 persen dari kebutuhan air dari Sungai Johor di Malaysia.

Sejak tahun lalu, tingkat air di waduk terus menipis, dan sekarang telah mencapai titik terendah yang paling bersejarah yaitu 54,5 persen dari kapasitasnya.

Lembaga air Nasional Singapura (PUB) sudah harus berhenti mengeluarkan air dari sungai sampai 77 kali di tahun ini.

Sebuah fenomena cuaca El Nino akan mempengaruhi pasokan air dari sungai serta waduk di Singapura yang menyimpan air hujan.

Dr Balakrishnan pada konferensi pers di reservoir mengungkapkan, jika situasi terus memburuk, Singapura mungkin harus memperkenalkan pembatasan air, seperti melarang penggunaan jet air untuk membersihkan area umum.

Dia menambahkan, bagaimanapun, penjatahan air, tidak akan diperlukan untuk saat ini.

Hal ini di karenakan Singapura telah menjaga waduk sendiri dengan pasokan air dari air laut dan digunakan pabrik untuk pengolahan air.

Beberapa proyek infrastruktur dalam beberapa tahun ke depan juga di harapkan dapat membantu Singapura.

Salah satunya, Sungai Johor akan dibendung pada bulan Maret tahun depan (2016) untuk menghentikan intrusi air laut.

Singapura juga akan selesai membangun pabrik pengolahan air lain yang digunakan untuk tahun depan (2016), dan pabrik pengolahan air laut pada tahun 2017.
(ry/islampos/internasnews)
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment