Thursday, August 6, 2015

China Minta Bantuan AS untuk Perangi Militan Islam di Xinjiang

China dilaporkan telah meminta dukungan AS dalam memerangi militan Islam di wilayah Cina barat Xinjiang. China juga mengatakan bahwa para militan ini merupakan ancaman terhadap Amerika Serikat, The Star melaporkan, pada Rabu (05/08/2015).

Para pejabat China mengatakan Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM) tengah merekrut warga Muslim Uighur—minoritas etnis yang sebagian besar Muslim dari Xinjiang—dan melatih mereka di Suriah dan Irak, dengan maksud akan kembali ke China untuk melancarkan perang.

Kementerian Luar Negeri China pada hari Selasa mengungkapkan, ancaman teror berkembang lebih rumit dan ebh berat dari hari ke hari, menyusul pertemuan antara Wakil Menteri Luar Negeri China Cheng

“China menekankan ancaman serius dari ETIM dan organisasi teror Turkestan Timur lainnya ke China, Amerika Serikat dan masyarakat internasional, dan meminta Amerika Serikat untuk mendukung dan berkoordinasi dengan China dalam memerangi upaya pasukan terorisme Turkestan Timur,” ujar kementerian.

Kedua belah pihak sepakat untuk memerangi terorisme cyber dan ekstremisme kekerasan serta memperkuat intelijen anti-terorisme.

Beberapa pejabat di pemerintah AS telah mempertanyakan secara pribadi sejauh mana pengaruh organisasi di Xinjiang, meskipun para ahli mencatat bahwa retorika AS pada kelompok dapat kembali mendukung Beijing.

China telah menekan upaya kontra-terorisme setelah serangan mematikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk penusukan massal pada bulan Maret 2014 di sebuah stasiun kereta api di kota barat daya Kunming yang menewaskan 31 orang.

“Intinya adalah kerja anti-terorisme harus dilaksanakan dengan baik untuk memastikan alur teroris yang digagalkan sebelum mereka dapat melakukannya,” kata kantor berita Xinhua mengutip wakil menteri keamanan publik Huang Ming.
(ry/islampos/internasnews)
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment