“Ini adalah jalan yang berbahaya, kami sudah berjalan selama berhari-hari,” kata Mahmoud Rashid, 25, dari kota Aleppo, dikutip World Bulletin pada hari Jumat (31/7/2015).
World Bulletin melaporkan bahwa selama beberapa pekan pria dan wanita, beberapa di antaranya membawa bayi, menyeberang melalui ladang ranjau di perbatasan Suriah-Turki. Banyak dari mereka berkemah di hutan, dan bersembunyi dari geng mafia yang berjalan melalui Yunani dan Macedonia.
Di Presevo, mereka bertemu dengan pejabat lokal yang mengantar mereka ke pusat penerimaan sementara untuk menerima bantuan medis, makanan dan tempat tinggal.
Mayoritas berharap tinggal di Presevo, sebuah kota sebagian besar etnis Albania dari sekitar 30.000 populasi. Butuh waktu 72 jam untuk mengajukan permohonan suaka dan mendapatkan dokumen legalisasi tinggal di Serbia.
(ds/islampos/internasnews)