Setelah sekian lama meniliti, akhirnya untuk pertama kalinya
organisasi kesehatan dunia mampu melindungi manusia terhadap virus
Ebola. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada Jumat (31/1/15),
data percobaan dalam penelitian di Guinea terkait wabah Ebola menemukan
sebuah vaksin baru yang 100 persen efektif melindungi manusia dari
wabah Ebola. Demikian dilansir dalam World Bulletin pada Sabtu (1/8/15).
Hasil awal dari percobaan, yang diuji Merck dengan vaksin NewLink
Genetika ‘VSV-ZEBOV’ terhadap sampel 4.000 orang yang telah melakukan
kontak dengan orang-orang yang terkena kasus Ebola, menunjukan
perlindungan vaksin tersebut 100 persen ampuh setelah 10 hari.
“Kami percaya bahwa dunia berada pada keberhasilan menangani wabah
Ebola dengan vaksin berkhasiat ‘VSV-ZEBOV’,” kata pakar vaksin WHO,
Marie Paule Kieny.
Vaksin tersebut bisa digunakan untuk membantu mengakhiri merebaknya
wabah paling buruk, Ebola. Sebab wabah ini telah menewaskan lebih dari
11.200 orang di Afrika Barat sejak dimulai pada Desember 2013.
Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan mengatakan, hasil uji coba akan
dipublikasikan secara online di jurnal medis The Lancet, dengan judul
“perkembangan yang sangat menjanjikan.”
“Ini akan menjadi game changer,” katanya kepada wartawan.
“Ini akan mengubah manajemen wabah Ebola saat ini dan masa depan,” tambahnya.
Uji coba vaksin ini harus cepat hingga membutuhkan bantuan lembaga
internasional yang sangat besar, sebab peneliti berlomba dengan waktu
dalam menguji terapi potensial dan vaksin Ebola, sementara virus ini
masih beredar.
“Kami tahu uji coba ini berpacu dengan waktu dengan peneliti harus
dilaksanakan dalam situasi yang paling menantang,” kata John-Arne
röttingen, kepala kontrol penyakit menular di Norwegia Institute of
Public Health dan ketua kelompok pengarah uji coba.
Jeremy Farrar, spesialis penyakit menular terkemuka dan direktur
Wellcome Trust, mengatakan bahwa penelitian ini berani menggunakan
desain yang sangat inovatif dan pragmatis, yang memungkinkan tim di
Guinea untuk menilai vaksin ini di tengah-tengah epidemi.
“Harapan kami adalah vaksin ini dapat membantu membawa epidemi ini
berakhir dan akan membantu dalam mempersiapkan masa depan yang mungkin
tak terelakkan dengan epidemi Ebola,” kata Farrar.
Dokter Amal Medis tanpa Borders (MSF), yang telah memimpin perang
melawan Ebola di Afrika Barat, kini menyerukan vaksin VSV-ZEBOV akan
diluncurkan ke wilayah pusat-pusat lain dari wabah, seperti Liberia dan
Sierra Leone, diharapkan vaksin ini bisa mematahkan rantai penularan dan
melindungi petugas kesehatan pada garis depan.
(iwm/islampos/internasnews)
Sunday, August 2, 2015


Subscribe to:
Post Comments (Atom)