Kedua menteri itu membahas kemungkinan akan menaikkan tingkat kerjasama antara kedua negara, terutama pembentukan komisi bersama di bidang ekonomi dan kerjasama teknis dalam waktu dekat—dalam sela-sela Rapat ke-48 Menteri Luar Negeri ASEAN di Kuala Lumpur, dan Turki menghadiri sebagai mitra dialog ASEAN.
Karena Thailand telah mengirim 108 orang Uighur, Cavusoglu juga mendesak Thailand untuk menindaklanjuti kondisi 109 Uighur yang dikirim kembali ke China.
Keduanya setuju untuk mempercepat penyusunan perjanjian perdagangan bebas antara Thailand-Turki, dan Thanasak menerima undangan ke Thailand untuk menghadiri festival botani Expo Antalya pada bulan Oktober mendatang.
Thanasak bergabung dengan sembilan menteri luar negeri ASEAN lainnya untuk memenuhi undangan Menteri Luar Negeri Asean dengan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR).
Thanasak juga mengusulkan pembentukan lembaga untuk mendukung kerja AICHR di Sekretariat ASEAN dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan untuk melindungi hak asasi manusia serta meningkatkan interaksi dengan sektor sipil dan organisasi di kawasan serta PBB.
Sementara itu, pemerintah Xinjiang mengatakan bahwa beberapa dari 109 orang Uighur yang kembali ke China dari Thailand bulan lalu telah menyerang polisi Thailand dan China, saat dibawa kapal penerbangan kembali ke Xinjiang, karena mereka percaya bahwa mereka akan dieksekusi.
Ratusan, mungkin ribuan, Muslim Uighur ingin melarikan diri dari kerusuhan di wilayah Xinjiang China, telah melakukan perjalanan secara sembunyi-sembunyi melalui Asia Tenggara ke Turki, rumah bagi Uighur.
(ry/islampos/internasnews)
0 Comments
