Sunday, August 2, 2015

Krisis Obat di Gaza, Menteri Kesehatan Palestina Surati Presiden Jokowi

Muslimah Gaza menangis (Abdillah Onim)
Setelah delapan tahun diblokade Israel, krisis obat-obatan di Gaza semakin parah. Menteri Kesehatan Palestina di Gaza berharap Indonesia bisa membantu Palestina yang kini kekurangan sejumlah obat dan alat kesehatan disposible. Untuk itu, pihaknya mengirim surat kepada Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan RI.

“Mereka berharap agar surat tersebut dapat saya sampaikan ke Bapak Joko Widodo selaku Presiden RI dan selembar surat untuk Ibu Menkes RI,” kata Abdillah Onim, jurnalis Indonesia di Gaza, dalam press release yang disampaikan kepada Bersamadakwah.

Menurut Menkes, obat-obatan yang urgen bagi para pasien Gaza saat ini mulai langka yaitu 38 persen berkurang. Sedangkan alat kesehatan disposible (sekali pakai) 37 persen berkurang.

Selain krisis obat-obatan, lanjut Abdillah Onim, kini warga Gaza mulai mengeluhkan krisis air minum. Krisis air minum ini disebabkan oleh krisis listrik yang hingga kini masih menyelimuti warga Gaza. Pusat distribusi listrik di Gaza tidak mampu mendistribusikan listrik karena masih dalam proses renovasi akibat serangan roket Israel pada agresi tahun 2014 lalu

Lebih jauh Abdillah Onim menambahkan, sumber permasalahan dan inti dari krisis yang terjadi di Gaza adalah blokade Israel dan penutupan pintu perlintasan Rafah. Sekitar 1,8 juta jiwa warga Gaza menggantungkan harapan hidup mereka untuk mendapatkan bahan pokok dan bahan makanan melalui pintu perlintasan Rafah. Sarena terowongan sudah dihancurkan oleh militer zionis Israel.
(Ibnu K/Bersamadakwah/internasnews)
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment