Wednesday, August 5, 2015

Israel Buka Kafe Minuman Keras di Atas Pemakaman Muslim Kuno Palestina

Reaksi kecaman terus terjadi atas pembukaan kafe minuman keras di atas tanah pemakaman Islam bersejarah “Ma’manullah” di al Quds di tengah-tengah kemarahan keras terhadap langkah ini, yang dinilai sebagai kejahatan atas pemakaman Islam terbesar dan terkuno di Palestina. Karena itu harus ada pengerahan upaya guna menghentikan serangkaian pelanggaran terhadap kehormatan pemakaman ini dan kejahatan yang terus terjadi atasnya, sekaligus mengadili para pelakunya.

Ketua Gerakan Islam di Palestina 1948, Syaikh Raed Shalah mengatakan, “Pembukaan kafe ini merupakan tindakan jahat yang merusak. Pembukaan ini membuktikan bahwa penjajah Zionis mengusung psikologi penoda terhadap semua tempat-tempat suci di al Quds, baik terhadap masjid-masjid, pemakaman dan fokus melanjutkan pelanggarannya terhadap masjid al Aqsha.”

Dia menambahkan bahwa pembukaan kafe minuman keras di atas makam Ma’manullah ini merupakan kelanjutan cara penjajahan buruk, yang membuktikan bahwa penjajah Zionis ini mengusung psikologi yang tidak akan berubah, obatnya hanya satu yaitu lenyapnya penjajah Israel agar keburukan lenyap bersamanya.

Sementara itu aktivis HAM dan hukum yang kosen pada masalah al Quds dan al Aqsha, Khaled Zabariqah, mengatakan, “Pembukaan kafe ini di atas pemakaman Islam Ma’manullah, seakan mengatakan kepada umat Islam bahwa mereka tidak sudak minum minuman keras kecuali di atas mayit kaum muslimin. Tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap kehormatan mayit dan martabat manusia, serta pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan secara umum.”

Sementara itu salah seorang pemangku wakaf pemakaman Ma’manullah dan anggota Dewan Tinggi Islam, Haji Mustafa Abu Zahrah, menyebut bahwa apa yang terjadi adalah penistaan terang-terangan terhadap kehormatan mayit. Masalahnya tidak hanya terbatas pada kafe saja, namun mencakup aula khusus untuk menari dan bar meniman keras, di samping toilet umum di atas pemakaman para shalihin dan syuhada.
(muslimdaily/internasnews)
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment